Baca-baca lagi yukk.....
- Allahu Akbar..... (pengetahuan) (9)
- cerita lucu (16)
- filosofi hidup (14)
- gambar lucu (5)
- gambar unik (8)
- internet dan teman-teman (4)
- kisah renungan (20)
- pengetahuan umum (41)
- pengetahuan umum (kesehatan) (13)
- pengetahuan umum (misteri) (14)
- pengetahuan umum (seni) (5)
- Teka Teki (2)
- tips-tips (9)
Tuban, Desa di Indonesia Yang Masyarakatnya Makan Tanah Untuk Pengobatan
Posted on | Rabu, 08 Desember 2010 | No Comments
Di Tuban, sebuah desa di provinsi Jawa Timur Indonesia, tanah digunakan untuk membuat “ampo” snack krim yang dipercaya sebagai obat.
Menurut Rasima, pembuat ampo di Tuban, tidak ada resep khusus untuk membuat snack yang aneh ini. Semua yang dia lakukan adalah mencari tanah yang bersih, bebas kerikil, di sawah-sawah di desa itu, ditumbuk ke blok yang keras, dengan menggunakan tongkat, dan gulungan mengorek tanah itu, dengan pisau bambu. Gulungan tanah tersebut kemudian dipanggang selama satu jam. Rasima kemudian membawa makanan tersebut ke pasar di desa tersebut, di mana dia mendapatkan sekitar $ 2 (Rp 20.000,-), untuk menambah penghasilan keluarganya.
Tuban adalah satu-satunya desa yang memakan tanah di planet ini. Ada orang, di seluruh dunia, yang menikmati makan pasir, atau kaolin, tapi tidak tanah yang dipanggang. Penduduk desa percaya ampo adalah pembunuh rasa sakit yang alami, dan itu membuat kulit bayi lembut, jika dimakan oleh ibu yang sedang hamil.
rasa ampo tersebut, “tidak ada yang istimewa, rasanya dingin di perutku” kata salah satu penduduk setempat Tuban, yang telah makan ampo, sejak dia masih kecil.
Category:
pengetahuan umum (kesehatan)
Comments
Pengikut
Add us on facebook : ipank
TOP 10
- 8 hewan paling fenomenal di dunia
- 10 Tempat Yang Mustahil Dapat Kita Kunjungi
- Menguak Rahasia Acara Hipnotis Uya Kuya di TV, Benar atau Bohong ??
- vivin sangat sensitif....
- Dokter, saya sekarat...
- Aku tak cinta
- Logo-logo terkenal dan artinya..
- Makna Misterius Dari Lagu Umbrella
- Jin Pun Tidak Tahan Dengan Istri Cerewet
- Inilah Rahasia Dibalik Otak Manusia
Leave a Reply